Menjadi petani itu sama dengan menjadi pengusaha. Jauh lebih complex tugas & tanggung jawabnya dibanding pengawai negeri atau swasta.
Pegawai, tugas dan tanggung jawabnya lebih terbatas & terspesialis. Sedang jadi petani tugas & tanggung jawabnya dari A sampai Z. Semuanya menjadi tugas seorang petani.
Untung & rugi sepenuhnya tanggung jawab seorang petani, bahkan jika bangkrut sekalipun.
Menjadi pegawai tdk menanggung untung dan rugi, bahkan perusahaan bangkrut pun mereka masih bisa menuntut pesangon.
Petani tugas & tanggung jawabnya:
1. Mencari peluang komoditas yg menguntungkan.
2. Menentukan waktu kapan tanam yg menguntungkan.
3. Bikin perencanaan tanam.
4. Menyediakan modal, bahan & alat kerjanya.
5. Menyediakan & mendidik tenaga kerja.
6. Tanam, rawat hingga panen.
7. Belajar & eksekusi tentang pupuk, pestisida, kesuburan, hama & penyakit.
9. Panen & mengatur penanganan pasca panen.
10. Mencari pasar atas hasil panennya & melakukan aktifitas sales/marketing komoditas panennya.
11. Bisa untung, bisa rugi, bisa bangkrut jika gagal atau harga jatuh.
12. Apapun yg terjadi mesti tanam lagi dst..
Kadang saya terheran-heran dg tulisan² di medsos² pertanian.
Banyak sekali peminat tani yg harapannya diberi bibit, pupuk, alat/mesin & pemasarannya disediakan oleh pemerintah (sambil menyalahkan pemerintah). Lebih aneh lagi permintaan seperti ini terkait komoditas durian. Hal ini lebih tdk mungkin lagi terjadi, sebab durian bukan komoditas pangan utama yg berefek pada inflasi.
Saya kira jika permintaan seperti ini dituruti dan dituruti...yg terjadi adalah...petani² kita akan menjadi petani yg kurang tangguh krn selalu meminta uluran bantuan pemerintah atas hal² yg semestinya menjadi tanggung jawab mereka. Terus dibantu sering menjadikan seseorang kurang berhati-hati & kurang bertanggungjawab.
Pemerintah cukup bangunkan infrastruktur jalan & irigasi, ketersediaan pupuk bersubsidi & adanya ppl.
Dan 1 lagi...untuk tdk mudah melakukan import komoditas pertanian yg bisa menjatuhkan harga panen dalam negeri sehingga petani merugi.
Menjadi petani = menjadi pengusaha.
Pengusaha itu penanggung resiko.
Ini fakta yg sebaiknya disadari.
Ingin menjadi petani tapi tidak sanggup/tdk mampu dengan rangkaian tugas, tanggung jawab & resikonya, maka jadilah pegawai/karyawan/buruh atau merintis berdagang saja.
Tdk ada gunanya menyalahkan pihak lain (pemerintah). Energy habis hanya untuk menyalahkan pihak lain. Diri sendiri jadi kurang atau bahkan tdk maju & berkembang. Lebih baik fokus pada energy & potensi diri lalu gapailah kemajuan. Syukur² mencapai kejayaan.
#Copypaste
#Facebook
#Nasrul hakim
Konsultasi kebunhijausemi
Whatsapp 085135303568
0 comments:
Post a Comment